ASAL USUL KUE BIKA AMBON: SEJARAH DAN TRADISI

Asal Usul Kue Bika Ambon: Sejarah dan Tradisi

Asal Usul Kue Bika Ambon: Sejarah dan Tradisi

Blog Article

Kue Bika Ambon adalah salah satu kuliner khas Indonesia yang terkenal dengan teksturnya yang berongga, kenyal, dan rasanya yang manis dengan aroma pandan yang khas. Meskipun menyandang nama "Ambon," asal usul kue ini justru tidak terkait langsung dengan kota Ambon di Maluku. Sejarahnya lebih kompleks, melibatkan perpaduan budaya, kuliner, dan kreativitas lokal.

Sejarah Nama "Bika Ambon"


Bika Ambon diyakini berasal dari Medan, Sumatera Utara. Nama "Ambon" dalam kue ini sering memunculkan pertanyaan. Ada beberapa teori mengenai asal-usul namanya:

  1. Lokasi di Medan: Nama "Ambon" mungkin merujuk pada salah satu jalan di Medan yang disebut Jalan Ambon. Di kawasan ini, Bika Ambon mulai populer dan dijual secara luas.

  2. Pengaruh Sejarah: Nama "Ambon" mungkin mengacu pada kehadiran orang Ambon di Medan pada masa lalu, yang mungkin memengaruhi penyebaran kuliner ini.

  3. Kesalahpahaman Nama: Beberapa sejarawan kuliner menyebut bahwa nama ini muncul karena kesalahpahaman atau hanya sebagai penanda unik tanpa hubungan langsung dengan kota Ambon.


Inspirasi dari Kue Tradisional


Bika Ambon diyakini terinspirasi dari kue tradisional Melayu yang disebut "Bingka." Perbedaannya, Bingka memiliki tekstur yang lebih padat, sedangkan Bika Ambon memiliki tekstur berongga yang khas, yang dihasilkan dari fermentasi adonan menggunakan ragi.

Proses fermentasi ini adalah inovasi yang membuat Bika Ambon unik dan berbeda dari kue-kue tradisional lainnya. Kombinasi bahan seperti santan, tepung tapioka, gula, dan telur menciptakan rasa dan aroma khas yang sulit ditiru.

Bahan dan Proses Pembuatan


Keunikan Bika Ambon terletak pada proses pembuatannya yang cukup rumit. Beberapa poin penting dalam proses ini adalah:

  1. Fermentasi Adonan: Ragi digunakan untuk menciptakan rongga-rongga kecil di dalam kue. Proses ini memerlukan waktu yang cukup lama untuk memastikan tekstur yang sempurna.

  2. Penggunaan Santan dan Daun Pandan: Santan memberikan kelembutan, sementara daun pandan dan serai memberikan aroma khas yang harum.

  3. Teknik Pemanggangan: Pemanggangan Bika Ambon memerlukan suhu yang konsisten agar bagian luar kue matang dengan baik tanpa mengeringkan bagian dalamnya.


Popularitas di Medan dan Nasional


Kue Bika Ambon menjadi salah satu oleh-oleh khas Medan yang paling dicari. Dengan variasi rasa seperti durian, keju, dan cokelat, popularitas kue ini terus meningkat, tidak hanya di Medan, tetapi juga di berbagai kota besar di Indonesia.

Makna Budaya


Bika Ambon bukan hanya sekadar kue; ia juga menjadi simbol kekayaan kuliner Indonesia yang dipengaruhi oleh berbagai budaya. Kehadirannya di meja makan sering kali menjadi pelengkap dalam acara keluarga, perayaan, dan tradisi.

Kesimpulan


Bika Ambon adalah contoh sempurna dari bagaimana kuliner Indonesia berkembang melalui akulturasi budaya dan kreativitas masyarakat lokal. Meskipun asal usul namanya masih menjadi teka-teki, kue ini telah menjadi ikon kuliner yang tidak hanya membanggakan Medan, tetapi juga Indonesia secara keseluruhan. Setiap gigitan Bika Ambon adalah cerminan dari warisan budaya dan sejarah panjang yang kaya.

Report this page